Rakyatmardeka.com | Kabupaten Demak – Masjid Agung Demak bukan sekadar bangunan ibadah.
Di sinilah jejak awal penyebaran Islam di tanah Jawa dipahat dengan megah. Terletak di Kabupaten Demak Jawa Tengah, masjid ini diyakini berdiri pada abad ke-15, dan menjadi simbol kebangkitan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa,Kesultanan Demak.
Masjid yang didirikan oleh Raden Patah, sultan pertama Kesultanan Demak, bersama para Wali Songo.
Keunikan arsitektur masjid yang memadukan nilai Islam dengan kebudayaan lokal Jawa seperti atap berbentuk limasan tumpang tiga dan empat saka guru dari kayu jati menunjukkan akulturasi budaya yang luar biasa harmonis.
Masjid Agung Demak bukan hanya pusat keagamaan, tapi juga pusat kebudayaan dan kekuasaan politik.
Di sinilah para pemimpin Islam merumuskan strategi dakwah, mendiskusikan hukum Islam, dan mengatur pergerakan politik melawan kekuasaan Majapahit yang kian melemah.
Secara geopolitik, letak Demak sangat strategis. Menghadap ke pesisir utara Jawa, wilayah ini menjadi pusat perdagangan yang ramai, menghubungkan pedagang Muslim dari Gujarat, Arab, hingga Tiongkok.
Dari pelabuhan Demak inilah pengaruh Islam menyebar ke seluruh pelosok Nusantara.
Lebih dari sekadar rumah ibadah, Masjid Agung Demak adalah saksi bisu lahirnya peradaban baru.
Sebuah simbol kebangkitan Islam Nusantara, integrasi budaya lokal, dan kekuatan politik kerajaan Islam pertama di Jawa.
Warisan yang hingga kini masih kokoh berdiri mengajarkan kita tentang toleransi, strategi, dan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.
Sampai saat ini masjid agung demak selain pada hari besar keagamaan sering didatangi para peziarah baik dari sekitar pulau jawa sendiri tapi juga seluruh nusantara bahkan sering peziarah datang dari luar negeri.
Dari Demak untuk Indonesia, dari sejarah untuk masa depan persatuan,kerukunan dan kesatuan indonesia
Jurnalis : Goenk widja
＼ Get the latest news ／
Komentar