oleh

Mahasiswa KKN UNHAS Ubah Sampah Plastik Jadi Tatakan Gelas di TPS3R Lakessi Parepare

Rakyat Mardeka.com,Parepare, — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (UNHAS) melaksanakan program inovatif pengolahan sampah plastik menjadi tatakan gelas di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Kamis (7/8/2025)

Program ini hadir sebagai respons terhadap tingginya volume sampah plastik di Kota Parepare. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup tahun 2023, kota ini memproduksi rata-rata 79,33 ton sampah setiap harinya, dengan 12,23% di antaranya merupakan sampah plastik — menjadikannya sebagai penyumbang sampah terbesar kedua setelah sampah organik.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNHAS berupaya mengaktifkan kembali peran TPS3R Lakessi serta mendorong pemanfaatan limbah plastik menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi.
Proses daur ulang dimulai dengan pengumpulan sampah botol plastik, pemisahan segel dan tutup, pencucian, pencacahan, hingga pelelehan menggunakan oven bersuhu 250°C selama satu jam.

Setelah itu, plastik dilelehkan, didinginkan, diamplas, lalu dipotong dalam bentuk lingkaran atau persegi menggunakan bor dan gergaji.

Jenis plastik yang digunakan adalah polypropylene (PP), yang umumnya terdapat pada tutup botol dan kemasan makanan. Hasil akhir berupa lima tatakan gelas telah berhasil diproduksi dan saat ini digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat akan potensi daur ulang sampah plastik.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap TPS3R Kelurahan Lakessi bisa aktif kembali dalam kegiatan daur ulang, menghasilkan produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomi,” ungkap Saldan Rama, salah satu anggota tim KKN UNHAS.

Program ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Lurah Lakessi, pengelola TPS3R, serta Pertamina Patra Niaga Parepare yang menyediakan peralatan pendukung.

Pihak kelurahan pun menyambut baik kegiatan ini dan berharap produksi tatakan gelas dari plastik daur ulang bisa terus dikembangkan hingga tahap komersialisasi, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan baru dari sektor pengelolaan sampah.

Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung pengurangan sampah plastik di tingkat lokal.

\ Get the latest news /

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *