Rakyat Mardeka.com, Makassar – Sebagai rangkaian dari tahapan pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (FH-UMI) dijadwalkan akan dilakukan penetapan calon ketua BEM dan BLM FH-UMI. Diketahui sebelumnya, posisi bakal calon ketua BEM FH-UMI diisi 8 bakal calon ketua serta 6 bakal calon ketua BLM FH-UMI.
Dihimpun dari berbagai sumber serta panitia pemilihan, terdapat 2 bakal calon yang masih diberikan kesempatan untuk melengkapi syarat pencalonan, Namun terdapat satu nama bakal calon BEM FH-UMI yang menjadi sorotan, yakni Fauziana Mustawan yang merupakan satu-satunya bakal calon yang mewakili representasi perempuan.
Pada hari ini, dalam agenda yang seharusnya menetapkan dirinya sebagai penerus tongkat estafet ketua BEM FH UMI justru mengambil langkah tegas menyatakan mundur dan tidak melanjutkan tahapan kontestasi pemelihan ketua BEM FH-UMI.
Fauziana Mustawan yang sekaligus adalah Ketua HIPPERMAHK Study Club dalam keterangannya menyatakan memilih mundur dikarenakan salah satu syarat untuk ditetapkan sebagai calon yakni adanya pelarangan rangkap jabatan, yang dengan kata lain mengharuskan dirinya memundurkan diri sebagai Ketua HIPPERMAHK Study Club untuk dapat melanjutkan kontestasi pemilihan Ketua BEM FH-UMI.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa asal Sulawesi barat tersebut memilih fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua HIPPERMAHK. “Bagi saya, jabatan ketua adalah tentang menuntaskan amanah, dan mengukir sejarah yang baik, memundurkan diri demi jabatan bukan hal yang baik. Para senior serta teman-teman di study club telah memberikan kepercayaan itu kepada saya sebagai Ketua HIPPERMAHK Study Club, maka secara etik, kepercayaan itu harus saya pertanggungjawabkan hingga forum musyawarah besar nantinya.
Pengunduran diri Fauziana tentunya memicu konsekuensi lain, yakni hilangnya representasi perempuan dalam kontestasi BEM FH UMI. Tanpa Fauziana, ruang kepemimpinan Mahasiswa di tingkat fakultas seolah menegaskan betapa rapuhnya upaya memperkuat peranan perempuan dalam ranah organisasi kemahasiswaan.
Harapan saya ke depan terhadap panitia penyelenggara dan birokrasi kampus, agar menyediakan regulasi dan ruang khusus keterwakilan perempuan terhadap tahapan bakal calon perempuan dalam kontestasi pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (FH-UMI).
Menanggapi hal tersebut, Presiden BEM FH UMI Adam Pamoso menilai hal tersebut sebagai bagian dari dinamika politik kemahasiswaan, namun dirinya tetap menghargai alasan dibalik keputusan pengunduran diri Fauziana sebagai bakal calon yang merupakan salah satu potensi yang sangat menonjol di kalangan mahasiswa khususnya Fakultas Hukum UMI.
Sementara itu, Calon Ketua BEM FH-UMI Indra Atma Wijaya menyayangkan pengunduran diri Fauziana sebagai bakal calon, menurutnya sosok Ketua HIPPERMAHK Study Club adalah sosok potensial yang layak melanjutkan semua tahapan dan merupakan competitor utama para calon ketua BEM FH-UMI 2025.
Komentar