oleh

Tips Menggunakan Pinjaman dengan Bijak

-Uncategorized-16 Dilihat

Pinjaman digital kini semakin populer sebagai salah satu solusi finansial cepat di era digital. Hanya dengan smartphone dan koneksi internet, kamu bisa mengajukan pinjaman tanpa harus antre di bank atau membawa berkas fisik yang ribet.

Proses yang praktis, pencairan cepat, menawarkan pinjaman bunga rendah, serta fleksibilitas tenor membuat banyak orang menjadikannya pilihan saat membutuhkan dana tambahan.

Namun, meskipun terlihat mudah dan membantu, pinjaman online tetaplah utang yang harus dilunasi sesuai kesepakatan. Jika tidak dikelola dengan baik, pinjaman bisa menjadi beban finansial jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakannya secara bijak agar manfaatnya benar-benar terasa. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Pinjam sesuai kebutuhan nyata

Salah satu prinsip utama dalam menggunakan pinjaman digital adalah memastikan dana yang kamu ajukan memang untuk kebutuhan nyata, bukan sekadar keinginan. Misalnya, belanja dapur, bayar tagihan listrik yang sudah mendesak, biaya sekolah anak, atau kebutuhan transportasi harian.

Hindari meminjam untuk hal-hal konsumtif seperti membeli gadget terbaru hanya karena sedang tren, atau liburan mewah yang sebenarnya bisa ditunda. Pinjaman digital memang cepat cair, tapi setiap rupiah yang dipinjam akan menambah kewajiban cicilan di masa depan. Dengan memfokuskan penggunaan hanya pada kebutuhan pokok, kamu bisa memastikan manfaat pinjaman lebih terasa.

Contoh kasus: Bayu, seorang pekerja lepas, menggunakan pinjaman digital untuk menutup biaya operasional proyek yang belum dibayar kliennya. Begitu pembayaran masuk, ia langsung melunasi cicilan. Pinjaman menjadi penyelamat arus kas, bukan sumber beban.

2. Sesuaikan dengan kemampuan bayar

Pinjaman bisa memberi rasa aman karena kebutuhan mendesak tertutupi, tapi jangan sampai cicilannya justru mengganggu pengeluaran rutin lain. Idealnya, cicilan utang tidak lebih dari 30% total penghasilan bulanan. Angka ini umum digunakan dalam perencanaan keuangan untuk menjaga agar keseimbangan finansial tetap terjaga.

Sebelum mengajukan pinjaman, coba buat simulasi. Jika penghasilanmu Rp5 juta per bulan, maka maksimal cicilan utang yang sehat adalah sekitar Rp1,5 juta. Sisanya tetap bisa kamu gunakan untuk kebutuhan rumah tangga, transportasi, dan tabungan.

Untuk itu, selalu sisakan ruang untuk dana darurat. Jika seluruh penghasilan habis hanya untuk cicilan dan kebutuhan sehari-hari, kamu akan kesulitan menghadapi kondisi tak terduga seperti sakit atau perbaikan rumah.

3. Pilih tenor yang tepat

Salah satu keunggulan pinjaman digital adalah fleksibilitas dalam memilih tenor atau jangka waktu pelunasan. Tenor panjang biasanya memberi keringanan cicilan bulanan, tapi total bunga yang dibayarkan bisa lebih besar. Sebaliknya, tenor pendek membuat total bunga lebih ringan, meski cicilannya lebih besar setiap bulan.

Kuncinya ada pada penyesuaian dengan kemampuan bayar. Jika arus kas bulanan cukup longgar, memilih tenor pendek lebih menguntungkan karena beban bunga lebih kecil. Namun, jika kondisi keuangan masih ketat, tenor panjang bisa menjadi opsi agar cicilan lebih ringan dan tidak membebani kebutuhan sehari-hari.

Contoh, kamu meminjam Rp3 juta. Jika tenor 3 bulan, cicilan bulanan mungkin sekitar Rp1,1 juta. Jika tenor 6 bulan, cicilan turun menjadi sekitar Rp600 ribu per bulan. Pilihan mana yang sesuai, sangat bergantung pada kondisi keuanganmu.

4. Manfaatkan platform resmi

Di tengah banyaknya penawaran pinjaman digital dan cara mengajukan pinjaman online yang mudah, penting untuk selektif memilih aplikasi yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjaman ilegal memang menggoda karena sering menjanjikan proses super cepat tanpa syarat, tapi risikonya besar: bunga mencekik, ancaman penagihan kasar, hingga potensi penyalahgunaan data pribadi.

Dengan menggunakan aplikasi resmi, kamu akan mendapat kepastian terkait:

a. Bunga dan biaya transparan: kamu tahu persis berapa cicilan yang harus dibayar.

b. Keamanan data terjamin: informasi pribadi tidak disalahgunakan.

c. Proses yang profesional: mulai dari persetujuan, pencairan, hingga penagihan berjalan sesuai aturan.

Kini, banyak aplikasi pinjaman resmi menawarkan layanan cepat dan user-friendly, bahkan dengan fitur tambahan seperti simulasi cicilan atau pengingat jatuh tempo. Ini membantu pengguna agar lebih mudah mengatur pinjamannya.

Dengan meminjam sesuai kebutuhan nyata, menyesuaikan dengan kemampuan bayar, memilih tenor yang tepat, serta selalu menggunakan aplikasi resmi, kamu bisa memaksimalkan manfaat pinjaman digital tanpa terjebak risiko berlebihan.

Di era digital, mengelola pinjaman dengan bijak bukan hanya soal membayar cicilan, tetapi juga tentang membangun pola pikir finansial yang lebih sehat. Kuncinya adalah penggunaan yang bijak, yaitu memastikan pinjaman tersebut digunakan untuk kebutuhan produktif atau darurat. 

Ketika memang membutuhkan dana cepat dan aman untuk kebutuhan mendadak, kamu dapat memanfaatkan Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce. Kini, Neo Pinjam menyediakan limit pinjaman hingga Rp100 juta dengan tenor lebih panjang yaitu sampai dengan 24 bulan. Cara mengajukan pinjaman online pun mudah. 

Selain itu, pencairan dana juga tanpa potongan biaya admin. Dengan bunga mulai dari 0,06% per hari, pinjaman bunga rendah ni tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan pinjaman online proses cepat di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES