oleh

Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads

-Uncategorized-18 Dilihat

Jakarta, 11 November 2025 — Di ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025, yang berlangsung pada 29 Oktober hingga 2 November lalu di Bali, buku Heritage Threads – A Tapestry of Indian and Indonesian Textiles resmi diluncurkan. Karya ini menjadi simbol perayaan atas berabad-abad pertukaran kreatif, artistik, dan kultural antara India dan Indonesia.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty; Konsul Jenderal India di Bali, Dr. Shashank Vikram; Direktur Swami Vivekananda Cultural Centre, Shri Naveen Meghwal; serta Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UWRF. Kehadiran mereka mencerminkan eratnya hubungan diplomatik dan budaya yang terus mempersatukan kedua negara melalui seni, warisan, dan wastra.

Kedutaan Besar India di Jakarta menjadi rekan penerbit utama dalam proyek ini. Gagasan Heritage Threads lahir dari visi Duta Besar Sandeep Chakravorty, yang membayangkan sebuah karya yang tidak hanya mendokumentasikan tetapi juga merayakan jalinan mendalam antara tradisi tekstil India dan Indonesia. “Keterhubungan ini harus dihormati, dijaga, dan terus dihidupkan,” ujarnya.

Buku ini ditulis oleh Bhimanto Suwastoyo dan Dr. Ritu Sethi, dua tokoh yang dikenal luas di bidang pelestarian warisan budaya dan kajian tekstil. Bhimanto, seorang strategis budaya dan penggiat warisan asal Jakarta, telah berkiprah lebih dari empat dekade di bidang arsitektur, jurnalisme, dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai Ketua Perkumpulan Wastra Indonesia dan Kepala Kolaborasi Komunitas di TORAJAMELO, ia aktif mempromosikan pelestarian dan kebanggaan terhadap warisan tekstil nusantara melalui pameran dan dialog budaya.

Sementara itu, Dr. Ritu Sethi adalah salah satu pakar utama tekstil tradisional India. Sebagai Editor Global InCH Journal of Living Heritage dan Kepala Asia InCH Encyclopaedia, ia telah mendedikasikan kariernya untuk mendokumentasikan dan memperjuangkan keberlanjutan kriya tradisional. Karya-karyanya seperti Handmade for the 21st Century, Embroidering Futures – Repurposing the Kantha, dan Painters, Poets, Performers – The Patuas of Bengal menjadi rujukan penting dalam wacana global tentang warisan hidup dan industri kreatif berkelanjutan.

Buku ini disunting bersama oleh Aparna Bhatnagar Saxena, Pendiri AHANA sekaligus CEO TORAJAMELO, serta Dinny Jusuf, Pendiri dan Ketua TORAJAMELO. Heritage Threads diterbitkan secara kolaboratif oleh TORAJAMELO, Arts for Women Indonesia, dan Kedutaan Besar India di Indonesia.

Melalui riset etnografis yang mendalam dan ilustrasi yang kaya, Heritage Threads menelusuri sejarah keterjalinan tradisi tekstil India dan Indonesia. Dari Patola double-ikat asal Gujarat hingga pengaruhnya pada seni tenun di Bali, Jawa, Sumatra, dan Flores. Buku ini menyingkap bagaimana motif, teknik, dan makna spiritual berpindah melintasi samudra, membentuk bahasa bersama tentang keindahan, keyakinan, dan keterampilan tangan.

“Setiap kain membawa kosmologi; setiap pola memuat filosofi,” tulis para penyunting. “Heritage Threads merayakan tekstil bukan sebagai peninggalan masa lalu, melainkan sebagai ekspresi hidup dari ketahanan, identitas, dan keindahan manusia.”

Selaras dengan tema UWRF tahun ini, “Aham Brahmasmi” (Aku adalah Semesta), peluncuran Heritage Threads menegaskan semangat keterhubungan yang melampaui batas budaya dan geografis. Seperti benang yang saling menyatu dalam tenunan, kreativitas dan warisan budaya India dan Indonesia berpadu menjadi satu kain utuh, menampilkan kisah abadi tentang persahabatan, imajinasi, dan kemanusiaan yang universal.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES