oleh

Semester I 2025, PTP Nonpetikemas Catat Kinerja Bertumbuh

-Uncategorized-14 Dilihat

Jakarta,  Agustus 2025
— PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) terus memperkuat kinerja
operasionalnya guna mencapai target throughput tahun 2025. Dengan mengedepankan
layanan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi terbaru, PTP Nonpetikemas optimistis
mampu mendorong peningkatan arus barang secara signifikan.

Tahun ini, perusahaan menargetkan throughput sebesar 53,5
juta ton/m3. Untuk merealisasikan target tersebut, PTP Nonpetikemas
mengimplementasikan sejumlah program strategis, di antaranya modernisasi
terminal, kolaborasi langsung dengan pemilik kargo dan pelaku logistik,
penyediaan layanan Port Management Service berbasis Planning & Control terintegrasi
melalui Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), serta penguatan
aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

Hingga akhir Juni 2025, PTP Nonpetikemas mencatat realisasi
throughput sebesar 22.401.788 ton/m3, meningkat 6,05% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya (21.124.424 ton/m3). Kontribusi arus barang tersebut
berasal dari empat jenis kemasan utama Curah Kering: 45%, General Cargo: 27%,
Curah Cair: 22% dan Bag Cargo: 6%.

Hingga Semester I 2025, PTP mencatat peningkatan throughput
di berbagai jenis kemasan. Pada General Cargo, tiga cabang teratas adalah
Tanjung Priok dengan 4.633.805 ton/m3 (naik 29,81% dari 2024), Banten 416.430
ton/m3 (naik 20,73%), dan Pangkal Balam 29.386 ton/m3 (naik 26,29%). Untuk Bag
Cargo, Teluk Bayur mencatat 398.265 ton/m3 (naik 59,32%), Tanjung Pandan
248.785 ton/m3 (naik 12,61%), dan Tanjung Priok 62.304 ton/m3 (naik 15,86%).
Pada Curah Cair, Jambi mencatat 532.061 ton/m3 (naik 69,64%), Teluk Bayur
1.441.073 ton/m3 (naik 11,11%), dan Panjang 434.661 ton/m3 (naik 33,46%).
Sementara itu, Curah Kering mencatat lonjakan di Pontianak sebesar 965.592
ton/m3 (naik 691%), Cirebon 1.659.230 ton/m3 (naik 18,57%), dan Pangkal Balam
150.347 ton/m3 (naik 77,03%).

Pertumbuhan pada layanan General Cargo didorong oleh
peningkatan aktivitas bongkar muat di Cabang Tanjung Priok, khususnya dari
komoditas steel product. Sementara pada Curah Cair, kontribusi signifikan
datang dari Cabang Jambi yang melayani pengapalan kondensat milik PT Laban Raya
Samodra, serta meningkatnya volume minyak goreng milik PT Ligita Jaya yang ditangani
Cabang Teluk Bayur.

Untuk Curah Kering, Cabang Cirebon mencatatkan pertumbuhan
positif berkat kegiatan bongkar muat batubara milik PT Indragarda Paling Gesit,
PT Abra Cirebon Sakti, dan PT Eka Nusa Dwi Sapta. Volume pasir kuarsa milik PT
Abra Cirebon Sakti juga mengalami kenaikan.

Sementara itu, kinerja Bag Cargo terdongkrak oleh kelancaran
distribusi semen di Cabang Teluk Bayur dan meningkatnya trafik pupuk kemasan
bag produksi PT Pupuk Iskandar Muda. Realisasi kinerja operasional yang diukur
melalui indikator ton ship day (T/S/D) sepanjang tahun 2024 juga menunjukkan
performa yang positif. Hal ini tercermin dari kontribusi PTP terhadap SPMT
Group sebesar 39%, dengan total throughput perusahaan pada tahun 2024 mencapai
47.046.785 ton/m3.

Secara nasional, PTP Cabang Tanjung Priok mencatatkan
throughput General Cargo tertinggi di antara seluruh cabang SPMT Group. Untuk
Curah Cair, Cabang Teluk Bayur menempati posisi ketiga tertinggi. Adapun pada
Curah Kering, Cabang Tanjung Priok kembali mencatatkan kinerja terbaik di
lingkungan PTP Nonpetikemas, disusul oleh Cabang Panjang dan Bengkulu.

“Target 2025 kami mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan
dan keunggulan. Kami yakin target ini dapat dicapai melalui modernisasi
terminal, ekspansi bisnis, serta penguatan kolaborasi dengan para pengusaha
bongkar muat dan mitra strategis lainnya,” ujar Indra Hidayat Sani, Direktur Utama
PTP Nonpetikemas.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES