oleh

Raih Penghargaan Nasional Spesial Award ISNA 2025, Langkat Cerdas Nyata

-Uncategorized-14 Dilihat

LANGKAT-

Langkat terus menguatkan komitmennya, mengoptimalkan langkah menuju Kabupaten Smart City.

Menjadi daerah terbesar kedua di Sumut, dengan luas wilayah sekitar 6.273,29 km², terdiri dari 240 desa dan 37 kelurahan menyebar di 23 kecamatan, tidak menjadi penghalang untuk Langkat berani menjadi kabupaten cerdas dan maju.

Terbukti, Langkat berhasil menerima penghargaan Spesial Award pada perhelatan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) ke-7 diselenggarakan PT Citi Asia Internasional (Citiasia).

Penghargaan diterima Bupati Langkat Syah Afandin melalui Sekdakab Langkat Amril didampingi Inspektur Langkat, Hermansyah, Sabtu (8/11/2025) di Nusantara Hall 5 Indonesia Convenstion Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

Sekda Amril menyebut, penghargaan ini diraih berkat dukungan penuh Bupati Langkat dan kerjasama jajaran Pemkab Langkat meningkatkan pelayanan masyarakat lebih mudah dan terintegrasi di era digitalisasi.

“Alhamdulillah, penghargaan ini memotivasi kami untuk lebih semangat mengembangkan dan membangun daerah dengan konsep kota cerdas,” sebut Amril usai menerima penghargaan.

Peningkatan Langkat Command City (LCC) terus dilakukan, tegas Sekda Amril, sebab salah satu kunci penting dalam upaya penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Perlu diketahui, melalui Dinas Kominfo,  sejak tahun 2017 Langkat telah terpilih dalam Gerakan Menuju 100 Smart City. Lalu di tahun 2018 kemudian 2020 dan 2021, Langkat menerima penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City dengan kategori dimensi Smart Environment dari Kementerian Komunikasi dan Informatika / Kominfo (kini disebut Komdigi).

#Berikut program smart city Langkat sudah berprogres seusai tahapan masterplan di tahun 2018.

Smart Goverment dengan inovasi:

1. Alda Kita (Anak Lahir Dapat KK, KIA dan Akta Lahir) bertujuan  inovasi dengan menerbitkan dokumen kependudukan pada pasien melahirkan di rumah sakit.

2. MOLIN (Mobil Layanan Keliling) inovasi jemput bola layanan kependudukan kepada masyarakat di daerah, SINOLA TRENDI (Sistem Informasi Inovasi Layanan Terintegrasi Dinas Dukcapil) inovasi integerasi layanan kependudukan di Kabupaten Langkat.

3. Nanti Ku Tuntas Kan (Pelayanan Tim Khusus Untuk Disabilitas Kabupaten Langkat) inovasi jemput bola layanan kependudukan kepada disabilitas dan lansia.

4. SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation) inovasi dalam manajemen data kesejahteraan sosial.

Smart Branding dengan inovasi:

1. Sistem Informasi Langkat Tourisme merupakan layanan aplikasi untuk mempromosikan wisata, budaya dan kuliner di Kabupaten Langkat.

2. E-Pasar merupakan layanan aplikasi pemasaran produk-produk usaha di Kabupaten Langkat

3. Tugu Adipura (Tugu Tanjak Langkat) merupakan Inovasi dengan bentuk bangunan yang bercirikan khas daerah yang berbentuk tanjak serta memiliki ornamen khas melayu dan dijadikan sebagai salah satu icon Kabuaten Langkat.

Smart Economy dengan inovasi:

1. Bursa Kerja (layanan aplikasi  sebagai wadah informasi lowongan kerja bagi pencari kerja di Kabupaten Langkat).

Smart Living dengan Inovasi:

1. Transportasi Terintegrasi (Bus Gratis rute dari mesjid ke stasiun kereta api Kwala Bingai) inovasi dalam mendukung terintegrasinya transportasi di Kabupaten Langkat

2. Catin Cetar (Calon Pengantin Cerdas, Sehat dan Pintar) inovasi dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi dan stunting di Kabupaten Langkat.

Smart Sosiety dengan inovasi:

1. Layanan Langkat Siaga 112 merupakan inovasi layanan kegawatdaruratan yang terintegrasi di Kabupaten Langkat

2. SIBAKAT (Sistem Baca Langkat) inovasi layanan perpustakaan digital di Kabupaten Langkat.

Smart Environment dengan inovasi:

1. Bank Sampah (Sumatera Trash Bank) inovasi dalam pengendalian sampah di lokasi objek wisata wisata Bukit Lawang melalui pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomis dan Faba (Pemanfaatan Limbah Non B3 Fly Ash dan Bottom Ash) inovasi pengolahan limbah hasil pembakaran batu bara menjadi barang bernilai ekonomis berupa material pembuatan batako dan paving blok.

Juga pernah dilaksanakan inovasi:

1. Destinasi wisata Hutan mangrove Lubuk Kertang di  Kecamatan Brandan Barat.

2. Getek online di Desa Pematang Serai Kec. Tanjung Pura.

3. Hutan Kota di Kota Stabat.

4. Layanan Molin ( Mobil Online ) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Langkat.

5. SIMRS (Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit) layanan untuk pasien di RSUD Tanjung Pura.

#Tentang Citiasia

PT Citi Asia Internasional (Citiasia) merupakan firma konsultan nasional berfokus pada layanan manajemen strategis, upaya transformasi digital, dan pengembangan kota cerdas (smart city).

Sejak tahun 2015, konsisten dan aktif mendukung pemerintah pusat maupun daerah mewujudkan visi pembangunan kota cerdas yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia.

Sebagai salah satu pionir pengembangan konsep Smart City di Indonesia, Citiasia turut berperan penting merumuskan kerangka kerja (framework) Gerakan 100 Smart City — sebuah panduan strategis pembangunan kota cerdas yang kemudian diadopsi dan diimplementasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Framework tersebut telah menjadi acuan utama bagi pemerintah daerah dalam menyusun Masterplan Smart City, berfokus pada enam pilar utama smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.

ISNA menjadi wadah inspiratif
untuk saling berbagi praktik terbaik (best practices) antar daerah, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi
menuju Indonesia lebih maju dan cerdas. Tahun ini, ISNA 2025 diselenggarakan dengan tema :

“Co-Creating The Future of City Branding through Sustainable Ecology & Food Resilience Innovation”

Tema ini mencerminkan tantangan dan peluang baru dalam membangun masa depan daerah yang berdaya tahan dan berkelanjutan. Melalui ISNA tahun ini, kami mengangkat tiga fokus utama, yaitu:

1. Penguatan identitas daerah (city branding) sebagai strategi meningkatkan daya saing dan kebanggaan lokal,

2. Keberlanjutan lingkungan (ecology) sebagai komitmen menjaga keseimbangan pembangunan dengan pelestarian alam, dan

3. Ketahanan pangan (food resilience) sebagai pilar kemandirian dan keberlanjutan kehidupan masyarakat

.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES