oleh

Proyek LayerZero (ZRO) dan ZIGChain (ZIG) Tawarkan Inovasi Baru Aset Digital

Jakarta, 4 September 2025 – Pasar aset digital terus menunjukkan perkembangannya dengan kehadiran berbagai proyek inovasi yang bertujuan mengatasi tantangan dalam ekosistem blockchain. Di antaranya, LayerZero (ZRO) dan ZIGChain (ZIG) merupakan proyek yang membawa solusi unik untuk meningkatkan interoperabilitas dan aksesibilitas aset kripto.

Lebih lanjut, LayerZero Protocol (ZRO), muncul sebagai solusi untuk tantangan komunikasi lintas blockchain. Di mana, protokol ini dirancang guna memungkinkan pertukaran pesan antar jaringan yang aman dan efisien, tanpa memerlukan perantara sentral. 

Fitur andalannya, Ultra Light Nodes (ULNs) yang berfungsi untuk memverifikasi validitas transaksi dan pesan, memastikan integritas data melalui bukti blok serta transaksi secara signifikan, sehingga mengurangi risiko keamanan. 

Dengan mendukung berbagai jaringan besar seperti Ethereum, BNB Chain, Avalanche, dan Polygon, LayerZero berupaya untuk mewujudkan ekosistem multi-chain yang mulus. Visi ini menjadikannya salah satu pemain kunci dalam upaya menciptakan jembatan yang kuat di antara berbagai blockchain.

Sementara LayerZero berfokus pada interoperabilitas teknis, ZIGChain (ZIG) di sisi lain, menawarkan pendekatan yang berbeda, yakni demokratisasi akses ke peluang investasi. Sebagai blockchain Layer 1, ZIGChain dibangun untuk memungkinkan manajer investasi merancang strategi yang lebih mudah diakses oleh publik.

ZIGChain berperan menjembatani kesenjangan antara manajer investasi profesional dan investor ritel. Hal ini, bertujuan menciptakan ekosistem di mana strategi investasi yang kompleks dapat diakses dan diotomatisasi, membuka jalan bagi inovasi protokol baru di masa depan.

Secara keseluruhan, baik LayerZero maupun ZIGChain mencerminkan tren yang lebih besar di industri aset kripto yaitu pergerakan menuju ekosistem yang terintegrasi dan mudah diakses. 

LayerZero mengatasi masalah teknis yang mendasari dengan menciptakan infrastruktur yang memungkinkan blockchain berkomunikasi secara aman. Sedangkan, ZIGChain berfokus pada isu sosial-ekonomi dengan menyediakan platform yang menghilangkan ketidaksetaraan dalam berinvestasi, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses peluang keuangan. 

Meski memiliki fokus yang berbeda, kedua proyek ini saling melengkapi dalam visi yang lebih luas untuk menciptakan ekosistem aset kripto yang tidak terpisah-pisah. Menjadikan keduanya sangat menarik untuk dicermati, karena potensinya yang dapat menjadi salah satu indikator penting bagi masa depan interoperabilitas dan adopsi aset kripto secara global.

Selaras dengan ini, Bittime, platform crypto exchange yang resmi dan berlisensi di Indonesia, resmi melisting kedua token tersebut pada platformnya. Dengan menghadirkan kedua token ini, Bittime tidak hanya menyediakan beragam pilihan bagi para investor, tetapi juga memperlihatkan evolusi aset kripto yang terus berinovasi, menggabungkan teknologi canggih dengan ekspresi budaya yang unik.

Tentu perlu dipahami bahwa seperti bentuk investasi lain, memilih aset kripto yang akan diinvestasikan, sebaiknya berdasarkan literasi dan pemahaman yang memadai, bukan sekadar euforia pasar.

Seperti diketahui, investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal tersebut termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Karena itu sangat penting untuk terus melakukan riset, dan diskusi dengan komunitas-komunitas terpercaya, salah satunya komunitas Bittime.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES