Berita ekonomi memiliki peran besar dalam menggerakkan harga di pasar spot dan bursa berjangka. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana pasar bereaksi, serta persiapan strategi yang tepat, trader dapat memanfaatkan volatilitas sebagai peluang, bukan ancaman.
Berita ekonomi menjadi salah satu faktor utama yang memicu pergerakan harga di pasar keuangan global. Baik di pasar spot maupun bursa berjangka, rilis data ekonomi penting seperti inflasi, suku bunga, dan Non-Farm Payroll (NFP) mampu mengubah arah harga hanya dalam hitungan detik. Memahami hubungan ini adalah kunci bagi trader untuk memanfaatkan peluang dan mengelola risiko secara efektif.
Perbedaan Dampak di Pasar Spot dan Bursa Berjangka
Di pasar spot, harga bergerak langsung mengikuti dinamika permintaan dan penawaran. Begitu berita dirilis, harga dapat melonjak atau jatuh tajam, terutama jika data yang keluar berbeda jauh dari perkiraan.
Sementara di bursa berjangka, kontrak yang diperdagangkan merefleksikan ekspektasi harga di masa depan. Berita ekonomi bisa memicu perubahan sentimen pasar yang signifikan, memengaruhi harga kontrak hingga beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Pengaruh Berita Ekonomi pada Pasar
Faktor yang Memperkuat Reaksi Pasar
Perbedaan dari Ekspektasi – Semakin jauh hasil data dari perkiraan analis, semakin besar potensi volatilitas.
Jenis Data Ekonomi – Data seperti inflasi, keputusan suku bunga, dan laporan pekerjaan AS biasanya memberi dampak terbesar.
Kondisi Pasar Sebelum Rilis Berita – Pasar yang tenang sebelum berita cenderung mengalami lonjakan harga yang lebih besar saat data keluar.
Strategi Trading saat Rilis Berita
Trading di tengah rilis berita membutuhkan persiapan matang. Trader disarankan memantau kalender ekonomi untuk mengetahui jadwal rilis data, menentukan level stop-loss dan take-profit sebelum berita keluar, serta menyesuaikan ukuran posisi agar sesuai dengan toleransi risiko.
Mulai Trading di Platform Aman dan Teregulasi: Daftar di KVB Sekarang
Menggabungkan Analisis Teknikal dan Fundamental
Trader profesional tidak hanya mengandalkan berita, tetapi juga menggunakan analisis teknikal seperti price action dan order flow untuk mengidentifikasi arah tren setelah data dirilis. Hal ini membantu memisahkan pergerakan sementara akibat likuiditas tinggi dari tren yang benar-benar kuat.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES