oleh

Motor Rusak? Begini Cara Menyiapkan Bujet Perawatan dan Perbaikan Motor

Di Indonesia, motor bukan sekadar kendaraan. Dari antar anak sekolah, kerja ojol, kirim barang, sampai sekadar ngopi ke warung sebelah, motor jadi andalan hampir semua kalangan. Data Kemenhub menunjukkan lebih dari 120 juta motor beroperasi di jalanan Indonesia. Jadi, bisa dibilang, motor bukan lagi aset, tapi kebutuhan harian.

Namun, ada satu hal yang sering terlewat yaitu biaya perawatan dan perbaikan motor. Banyak orang baru sadar setelah motornya mogok di tengah jalan atau keluar asap putih dari knalpot. Padahal, merawat motor seharusnya diperlakukan sama pentingnya dengan isi bensin.

Kenapa Harus Siapkan Bujet Perbaikan Motor?

Motor punya kebutuhan perawatan lebih sering daripada mobil. Kalau diabaikan, masalah kecil bisa berkembang jadi masalah besar yang bikin biaya melambung. Ban botak misalnya, kalau ditunda ganti bisa bikin kecelakaan. Oli telat diganti bisa bikin mesin jebol.

Selain soal keamanan, motor yang dirawat rutin juga lebih irit, performanya stabil, dan harga jual kembalinya lebih bagus. Singkatnya, lebih baik keluar sedikit demi mencegah, daripada keluar banyak untuk memperbaiki.

Biaya Perawatan Motor di Indonesia

Kalau dibandingkan dengan angka luar negeri, biaya di Indonesia jelas lebih terjangkau, tapi tetap lumayan kalau dikumpulkan setahun penuh.

Kalau dihitung, estimasi pengeluaran perawatan motor bisa mencapai Rp2–5 juta setahun, tergantung intensitas pemakaian. Untuk ojek online atau kurir yang motornya berputar roda hampir 12 jam sehari, biaya bisa lebih besar.

Jangan Lupa Biaya Tak Terduga

Masalahnya, perbaikan motor sering muncul mendadak. Misalnya:

Velg peyang karena menabrak lubang

Mesin ngempos karena telat servis 

Shockbreaker bocor

Kalau tidak ada dana cadangan, kondisi seperti ini bikin kantong jebol. Itulah kenapa penting untuk punya emergency fund khusus perbaikan motor.

Idealnya, sisihkan minimal Rp300.000–Rp500.000 setahun hanya untuk biaya darurat motor. Kalau motor dipakai harian, apalagi untuk cari nafkah, siapkan 10–20% ekstra dari total biaya perawatan tahunan.

DIY atau Bengkel?

Banyak rider di Indonesia yang hobi oprek motor sendiri. Ganti oli, setel rantai, atau ganti kampas rem bisa dilakukan di rumah dengan sedikit latihan. Ini jelas bisa memangkas biaya.

Tapi, untuk urusan yang lebih kompleks misalnya bongkar mesin, injeksi, atau kelistrikan lebih baik serahkan ke bengkel resmi atau bengkel langganan. Salah-salah, bukannya hemat malah keluar lebih banyak.

Studi Kasus: Motor Mogok di Tengah Jalan

Bayangkan seorang pekerja kantoran di Jakarta yang motornya tiba-tiba mogok karena mesin overheat. Biaya perbaikan diperkirakan Rp1,2 juta, sementara tabungan khusus motor hanya Rp500.000.

Kalau tanpa dana cadangan, pilihannya adalah pinjam ke teman atau menunggu gaji berikutnya yang berarti harus naik transportasi umum selama berminggu-minggu. Selain lebih mahal, juga bikin aktivitas terganggu.

Namun, dengan adanya bujet perawatan rutin dan opsi pinjaman resmi, perbaikan bisa langsung dilakukan. Aktivitas tetap lancar, dan cicilan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial.

Motor memang jadi tulang punggung mobilitas orang Indonesia. Tapi punya motor juga berarti siap dengan biaya perawatan dan perbaikan. Mulai dari ganti oli, ban, sampai biaya tak terduga yang sering muncul tanpa permisi.

Kuncinya ada di perencanaan keuangan. Dengan menyisihkan bujet bulanan, menyiapkan dana darurat, hingga memanfaatkan pinjaman resmi bila perlu, motor akan selalu siap jadi andalan.

Jadi, jangan tunggu motormu mogok dulu baru panik. Siapkan bujet dari sekarang, biar roda kehidupan terus melaju tanpa hambatan. 

Tips Menyusun Bujet Perawatan Motor

Agar keuangan tetap aman meski motor rewel, coba ikuti langkah ini:

Hitung intensitas pemakaian. Pemakaian 10 km sehari jelas beda dengan ojol yang bisa 200 km sehari. Semakin tinggi kilometer, semakin besar bujet perawatan.

Catat pengeluaran rutin. Simpan struk bengkel atau buat catatan di aplikasi. Dari sana bisa diprediksi kebutuhan setahun ke depan.

Siapkan tabungan kecil bulanan. Sisihkan Rp50.000–Rp100.000 tiap bulan khusus perawatan motor. Saat tiba-tiba butuh ganti ban atau aki, dananya sudah tersedia.

Gunakan dana darurat. Kalau pengeluaran perbaikan lebih besar dari perkiraan, jangan panik. Dana darurat bisa jadi penolong sebelum gaji berikutnya cair.

Selain 4 hal di atas, kamu juga bisa pertimbangkan pinjaman ringan. Kalau biaya perbaikan mendadak terlalu besar, sementara motor wajib dipakai untuk kerja, pinjaman legal dan resmi seperti Neo Pinjam bisa jadi solusi. Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce menawarkan pinjaman cepat untuk kebutuhan mendadak seperti perbaikan motor rusak. 

Dapatkan limit lebih besar sampai dengan Rp100 juta. Pinjaman tenor fleksibel hingga 24 bulan. Pengajuan pinjaman cepat tanpa jaminan ini pun lebih mudah, cair cepat, dan tanpa biaya admin. Meski prosesnya mudah, pengajuan tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan pinjaman legal dan resmi di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES