oleh

Mengapa Kamu Harus Punya Tujuan dalam Menabung

-Uncategorized-11 Dilihat

Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang dinamis, kebiasaan menabung tidak lagi sekadar “menyisihkan uang” di rekening. Tahun 2025 membawa tantangan baru yaitu inflasi yang fluktuatif, harga kebutuhan pokok yang terus naik, serta ketidakpastian ekonomi global yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Dalam situasi seperti ini, menabung tanpa tujuan yang jelas seringkali berakhir sia-sia. Uang yang terkumpul bisa habis untuk keperluan impulsif atau pengeluaran tak terencana. Karena itu, menetapkan tujuan menabung menjadi kunci agar dana yang disimpan benar-benar memberikan manfaat di masa depan.

1. Tujuan menabung membuat rencana keuangan lebih terarah

Banyak orang menabung hanya karena “itu hal yang baik dilakukan”. Masalahnya, tanpa target yang spesifik, kebiasaan ini rawan berhenti di tengah jalan. Misalnya, menabung Rp500 ribu per bulan tanpa tahu untuk apa bisa dengan mudah tergoda dipakai saat ada promo belanja online.

Sebaliknya, jika tujuan jelas seperti dana darurat, DP rumah, atau biaya kuliah anak, maka setiap setoran tabungan punya arti. Bahkan secara psikologis, orang cenderung lebih konsisten menabung ketika mereka membayangkan hasil akhirnya.

Misalnya, seorang karyawan di Jakarta menetapkan tujuan mengumpulkan dana Rp100 juta dalam 3 tahun untuk DP rumah. Karena tujuannya jelas, ia rela memangkas nongkrong mahal dan rutin menyisihkan 20% gaji tiap bulan.

2. Melindungi diri dari risiko ekonomi yang tidak pasti

Tahun 2025, Indonesia menghadapi tekanan inflasi akibat fluktuasi harga energi dan pangan global. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan sempat menyentuh 4,2% di awal tahun, yang berarti nilai uang di tabungan bisa tergerus jika tidak dikelola dengan baik.

Selain itu, harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Beras, cabai, dan minyak goreng mengalami kenaikan harga yang signifikan di 2025. Tanpa tabungan, pengeluaran rumah tangga bisa terguncang.

Persaingan kerja juga makin ketat. Masuknya tenaga kerja generasi muda dan teknologi AI membuat beberapa profesi berisiko hilang, sehingga dana darurat menjadi kebutuhan wajib.

Ditambah, krisis global berdampak langsung pada ekonomi Indonesia. Perlambatan ekonomi di Tiongkok dan Eropa menekan ekspor Indonesia, yang ujungnya mempengaruhi pendapatan masyarakat.

Dengan tujuan menabung yang tepat misalnya membangun dana darurat minimal 6 bulan pengeluaran, kita punya bantalan finansial saat terjadi pemutusan hubungan kerja, sakit, atau krisis ekonomi. Tanpa tabungan yang terencana, krisis kecil bisa berubah menjadi masalah besar karena harus berutang dengan bunga tinggi.

3. Mempermudah pemilihan instrumen tabungan atau investasi

Menentukan tujuan menabung bukan hanya membantu menjaga motivasi, tetapi juga mempengaruhi pilihan instrumen penyimpanan dana misalnya tabungan biasa, tabungan berjangka, atau deposito. Setiap tujuan memiliki karakteristik waktu yang berbeda, sehingga strategi penempatan uang pun perlu disesuaikan.

Untuk tujuan jangka pendek (1–2 tahun) seperti liburan atau membeli gadget, tabungan biasa atau deposito jangka pendek menjadi pilihan yang aman. Deposito menawarkan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan reguler, dan perhitungannya cukup sederhana. Cara menghitung bunga deposito dapat dilakukan dengan rumus:

Bunga Deposito = (Nominal Deposito × Suku Bunga Tahunan × Tenor Hari) ÷ 365

Untuk tujuan jangka menengah (3–5 tahun) seperti DP rumah atau modal usaha, instrumen yang bisa dipilih adalah reksa dana pasar uang atau obligasi negara. 

Sementara itu, untuk jangka panjang (lebih dari 5 tahun) seperti pensiun, sebaiknya memilih investasi yang tumbuh di atas inflasi, seperti emas, saham, atau reksa dana saham. Dengan memahami tujuan menabung dan cara menghitung potensi hasil dari setiap instrumen, kamu dapat mengoptimalkan pertumbuhan dana sambil menjaga keamanan modal.

4. Mengajarkan disiplin dan kontrol diri

Ekonomi 2025 membawa tantangan unik: digitalisasi membuat transaksi keuangan sangat mudah dan cepat, bahkan impulsif. Satu klik bisa membuat saldo habis untuk belanja atau pesan makanan online.

Menabung dengan tujuan membantu melatih disiplin karena setiap kali ingin mengeluarkan uang, kita bisa bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini mendukung tujuan tabunganku?” Kebiasaan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan finansial, tetapi juga membantu mengatur prioritas hidup.

5. Menciptakan rasa aman dan motivasi

Menabung dengan tujuan membuat kita punya “pegangan” yang jelas. Misalnya, ketika harga kebutuhan pokok melonjak atau biaya pendidikan naik, orang dengan tabungan terencana tidak terlalu panik. Mereka tahu bahwa dana yang mereka kumpulkan memang disiapkan untuk hal tersebut.

Selain itu, melihat perkembangan tabungan yang mendekati target memberikan motivasi tambahan. Fenomena ini dikenal sebagai goal-gradient effect semakin dekat ke target, semakin tinggi semangat untuk mencapainya.

Menabung tanpa tujuan ibarat berlayar tanpa peta, kita mungkin bergerak, tapi tidak tahu akan sampai di mana. Dalam konteks ekonomi Indonesia 2025 yang penuh dinamika, memiliki tujuan menabung bukan hanya penting, tapi esensial untuk bertahan dan berkembang.

Dengan tujuan yang jelas, setiap rupiah yang kita sisihkan menjadi investasi masa depan, memberi rasa aman, dan membuka peluang untuk mewujudkan impian tanpa terjebak dalam krisis finansial mendadak.

Salah satu deposito yang bisa membantu meraih tujuanmu adalah Deposito WOW di neobank dari Bank Neo Commerce. Kamu menikmati keuntungan deposito dari bunga yang kompetitif. Selain itu, kamu bisa memilih jangka waktu mulai dari 1 hingga 12 bulan. Jangka waktu bisa terus diperpanjang dengan fitur rollover untuk investasi jangka panjang. Cara investasi deposito di neobank cukup mudah karena bisa dilakukan lewat smartphone. 

Download neobank di PlayStore dan App Store dan buka Deposito WOW. Dapatkan keuntungan dengan membuka deposito di neobank!

Kunjungi link Deposito WOW untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan terbaru mengenai Deposito WOW, 

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

News Feed