oleh

Kementerian PU Tangani Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur

-Uncategorized-13 Dilihat

Jakarta, 12 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat untuk menangani dampak bencana banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak hari Minggu, 7 September 2025, hingga puncaknya pada Senin sore, 8 September 2025, yang menyebabkan banjir pada pukul 18.30 WITA.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir
bandang ini membawa dampak serius bagi masyarakat setempat. Lima desa
dilaporkan terdampak, yaitu Desa Lokalaba, Desa Sawu, Desa Lodaolo, Desa
Woewolo, dan Desa Ua. Akibatnya, bencana ini telah merenggut nyawa 3 orang,
sementara 1 orang mengalami luka-luka. Tim gabungan hingga kini juga masih
melakukan pencarian terhadap 4 orang lainnya yang dilaporkan hilang.

Kerusakan infrastruktur juga terjadi.
Sebanyak 4 unit rumah warga hanyut terbawa derasnya arus banjir. Selain itu,
akses vital masyarakat terganggu akibat rusaknya 2 unit jembatan di Desa Sawu
dan 1 unit jembatan di Desa Ua. Bencana ini juga menyebabkan longsor di 3 titik
pada jalan desa di Desa Loda Olo dan 3 titik longsor lainnya yang memutuskan
jalan desa di Kampung Mabha Bhoma, Desa Woewolo. Dua bendung irigasi, yaitu
Malasawu dan Lokalabo, juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan
bahwa meskipun jalan dan jembatan yang rusak merupakan aset milik Pemerintah
Provinsi, Kementerian PU tetap turun tangan untuk membantu percepatan
penanganan.

“Semua alat berat dan tim sudah kita
kerahkan di NTT. Bahkan kepala balai yang seharusnya hari ini ikut rapat dengar
pendapat dengan DPR RI semalam saya minta kembali ke NTT untuk langsung
mengawasi timnya supaya proses tanggap darurat lebih cepat,” kata Menteri Dody.

Untuk memaksimalkan upaya di lapangan,
Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II juga
menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak, seperti TNI-Polri,
Pemerintah Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Nagekeo. Koordinasi ini difokuskan pada beberapa agenda prioritas, mulai dari
evakuasi warga, penanganan darurat di lokasi terdampak, hingga pembersihan
material banjir untuk membuka kembali akses jalan yang terputus. Selain itu,
koordinasi juga mencakup rencana penanganan jangka panjang melalui normalisasi
sungai dan program mitigasi bencana di daerah-daerah rawan.

Di lokasi bencana, Kementerian PU juga
telah menyiagakan personel dalam sebuah tim reaksi cepat. Tim ini bertugas
untuk memonitor kondisi terkini secara berkelanjutan, mengidentifikasi dan
menganalisis data dampak bencana, serta menginventarisasi lokasi dan kondisi
sarana prasarana yang rusak. Tim ini juga memastikan kesiapan alat berat dan
bahan-bahan yang mungkin dibutuhkan sewaktu-waktu.

Berdasarkan pantauan terakhir dari
BBWS Nusa Tenggara II pada tanggal 10 September 2025, genangan air banjir di
Kabupaten Nagekeo dilaporkan sudah mulai surut. Meskipun demikian, upaya
penanganan bencana banjir bandang oleh Kementerian PU di Kabupaten Nagekeo
terus dilakukan untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik dan berdampak
positif bagi masyarakat.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES