oleh

KAI Logistik Wujudkan Komitmen Green Logistics Melalui Transparansi Jejak Karbon di Invoice Pelanggan

-Uncategorized-12 Dilihat

Sebagai bagian dari komitmen menghadirkan layanan logistik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, KAI Logistik meluncurkan inovasi terbaru berupa informasi carbon footprint atau jejak karbon yang kini tercantum langsung di setiap invoice pelanggan. Melalui inovasi ini, pelanggan dapat mengetahui jumlah emisi karbon (CO₂) yang dihasilkan dari aktivitas pengiriman barang melalui moda kereta api. Langkah ini menjadi wujud nyata tanggung jawab KAI Logistik dalam mendukung implementasi Green Logistics di Indonesia serta memperkuat peran BUMN dalam mendorong sistem transportasi yang efisien dan berwawasan lingkungan.

Riyanta,
Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik mengungkapkan “Kehadiran fitur
informasi jejak karbon merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendorong
kesadaran lingkungan di setiap aktivitas bisnis. Transparansi merupakan langkah
awal menuju perubahan yang lebih berkelanjutan.
Melalui fitur carbon footprint di invoice, kami ingin mengajak pelanggan
memahami dampak emisi dari setiap aktivitas pengiriman. Ini bukan sekadar data,
melainkan cerminan tanggung jawab kami dalam mengelola bisnis yang berorientasi
pada efisiensi energi dan keberlanjutan”.

Pemanfaatan
moda kereta api sendiri menjadi kunci penting dalam strategi efisiensi karbon.
Moda KA merupakan transportasi dengan emisi karbon yang jauh lebih rendah
dibandingkan moda darat lainnya. Dengan demikian, setiap kiriman barang yang
menggunakan moda KA berkontribusi langsung dalam mengurangi jejak emisi
transportasi dan membantu upaya nasional dalam menekan dampak perubahan iklim. Dengan
memberikan informasi emisi secara terbuka kepada pelanggan, KAI Logistik ingin
menumbuhkan kesadaran bahwa setiap keputusan pengiriman dapat menjadi bagian
dari upaya bersama memastikan keberlanjutan.

“Komitmen
penerapan green logistics tidak hanya sebatas pada pencantuman emisi pada
invoice pelanggan, tetapi semakin diperkuat dengan perhitungan emisi GRK tier 3
dan pelaporan emisi GRK sesuai dengan kerangka ISO 14083, dan KAI Logistik
menjadi pioneer dalam implementasi tersebut. Langkah ini menjadi inisiatif
strategis yang selaras dengan visi jangka panjang khususnya dalam implementasi
green logistics,” lanjut Riyanta.

Sejalan
dengan meningkatnya kesadaran terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan,
minat pelaku industri untuk beralih ke moda kereta api juga terus meningkat. Pertumbuhan tersebut tercermin dari peningkatan
signifikan pada layanan angkutan kereta kontainer. Sepanjang Triwulan II tahun
ini, volume angkutan kontainer KAI Logistik tumbuh sebesar 14 persen
dibandingkan Triwulan I sebelumnya. Tren positif ini berlanjut pada Triwulan
III dengan pertumbuhan sebesar 6 persen dibandingkan kinerja Triwulan II,
dengan total volume pengangkutan mencapai lebih dari 650 ribu ton, naik dari
sekitar 610 ribu ton pada periode TW II sebelumnya.

Hingga September 2025, KAI Logistik telah mencatat
total angkutan kontainer mencapai 1,8 juta ton, meningkat 7 persen dibandingkan
capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,68 juta ton. Capaian ini
menjadi bukti bahwa penggunaan moda kereta api oleh sektor industri semakin
meningkat, seiring dengan tumbuhnya kesadaran terhadap efisiensi biaya,
ketepatan waktu, serta dampak lingkungan yang lebih rendah.

“Melalui
langkah ini, KAI Logistik berharap dapat memperkuat kesadaran industri akan
pentingnya transisi menuju moda transportasi yang lebih hijau, serta mendorong
peralihan berkelanjutan ke moda kereta api yang lebih efisien dan rendah emisi,”
tutup Riyanta.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES