oleh

KAI Daop 8 Surabaya Terima Kunjungan Komisi VII DPR RI Di Stasiun Sidoarjo Bahas Pembangunan Jalur Ganda dan Elektrifikasi

-Uncategorized-14 Dilihat

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menerima kunjungan kerja Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir.H.Bambang Haryo Soekartono,M.I.Pol (BHS), beserta jajaran di Stasiun Sidoarjo, Selasa (28/10/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung pelayanan kepada penumpang serta berdiskusi mengenai rencana pembangunan jalur ganda (double track) dan elektrifikasi jaringan rel di wilayah Daop 8 Surabaya.

Pada kunjungannya, rombongan disambut langsung oleh Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, beserta Jajaran Manajemen KAI Daop 8 Surabaya. Rombongan DPR RI berkesempatan meninjau area pelayanan penumpang, ruang tunggu, dan berbincang dengan para penumpang di Stasiun Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Wisnu Pramudyo menyampaikan ucapan selamat datang dan menyambut baik kehadiran Bapak Bambang Haryo Soekartono dan rombongan Komisi VII DPR RI.

“Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara KAI Daop 8 Surabaya dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta pengembangan infrastruktur perkeretaapian di Jawa Timur,” pungkasnya.

Sementara itu, pada kesempatan ini Bambang Haryo Soekartono menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas transportasi publik, khususnya melalui pengembangan jalur ganda pada lintasan Surabaya–Sidoarjo, serta percepatan program elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan.

‎“Kami semua, termasuk warga Sidoarjo dan Surabaya, menginginkan adanya KRL seperti di Jakarta. Saya mendorong agar pembangunannya dipercepat,” ujar BHS disela meninjau operasional KAI Daop 8 Surabaya, di Stasiun Sidoarjo.

Dikatakannya, “Saat ini rute Surabaya–Sidoarjo permintaan penumpang terus meningkat. Dengan pembangunan double track dan elektrifikasi akan membuka era baru transportasi publik massal di Jawa Timur,” tambahnya.

BHS pada kesempatan ini juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung seperti pembangunan flyover atau underpass di perlintasan sebidang yang rawan kemacetan.‎

“Kalau jalur ganda ini terealisasi, maka lalu lintas darat tidak terganggu buka-tutup palang. Ini harus disiapkan sejak dini oleh Pemkab Sidoarjo dan Pemkot Surabaya,” terangnya.‎

Sementara itu juga, Wisnu Pramudyo mengungkapkan bahwa rencana elektrifikasi dan jalur ganda Surabaya–Sidoarjo sudah masuk program prioritas pemerintah.

“Proyek ini bagian dari program SRRL yang digagas Pemprov Jawa Timur dengan dukungan pinjaman luar negeri dari Jerman. Saat ini dalam tahap proses awal, dan ditargetkan mulai pembangunan pada 2026–2027,” ucap Wisnu Pramudyo.

‎Wisnu juga menegaskan hadirnya jalur ganda dan KRL akan meningkatkan kapasitas angkut penumpang serta mempercepat konektivitas antarwilayah. ‎“Kami sangat mendukung dorongan Pak Bambang Haryo Soekartono. Kapasitas angkut memang menjadi kunci utama untuk melayani masyarakat secara lebih optimal,” pungkasnya.

Kunjungan ini diakhiri dengan dialog bersama masyarakat dan pengguna jasa di area Stasiun Sidoarjo, di mana aspirasi dan masukan masyarakat turut menjadi perhatian dalam perencanaan pengembangan transportasi kereta api di masa mendatang.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES