oleh

Ibarat Kacang Lupa Kulitnya:Minimnya Uang Liputan 17 Agustus, Ampon Munzir Kritik Keras Pemkab Aceh Timur

Aceh Timur – Wartawan senior Aceh Timur, T. Munzir yang akrab disapa Ampon Munzir, melayangkan kritik tajam terhadap minimnya uang liputan yang diberikan kepada wartawan dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025.

Ia menilai, perhatian pemerintah daerah, khususnya Pemkab Aceh Timur, terhadap insan pers semakin menurun dari tahun ke tahun.

Menurut Ampon Munzir, perayaan Hari Kemerdekaan yang seharusnya menjadi momen bersejarah dan penuh semangat nasionalisme, justru ternoda dengan sikap acuh terhadap peran wartawan.

Ia menyayangkan bahwa uang liputan hanya dibagikan secara terbatas dan nominalnya sangat kecil.

“Di Kecamatan Peureulak Kota saja, uang liputan diberikan dalam amplop berisi Rp50 ribu per wartawan. Jumlah wartawan di sana sekitar 10 orang. Bagaimana dengan kecamatan lain? Apakah perlakuannya sama?” ujar Ampon Munzir dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti bahwa Aceh Timur saat ini dipimpin oleh Bupati Iskandar, yang notabene merupakan mantan wartawan. Namun, justru di bawah kepemimpinan Iskandar, tidak ada apresiasi yang layak bagi profesi wartawan dalam peringatan hari kemerdekaan.

“Pak Iskandar ibarat kacang lupa kulit. Dulu pernah merasakan suka duka sebagai wartawan, tapi kini ketika sudah jadi bupati, beliau seperti menutup mata,” kritiknya.

Ampon Munzir Sekretaris Redaksi Media cetak dan online Haba rakyat juga penasehat persatuan wartawan Aceh Timur menilai, selama bertahun-tahun wartawan ikut menyuarakan semangat kemerdekaan melalui pemberitaan dan publikasi, namun peran mereka kerap diabaikan. Bahkan ia menyebut, wartawan seperti ‘dijajah’ di tengah semangat memperingati kemerdekaan yang sejatinya diraih lewat perjuangan dan pengorbanan.

“Setiap tahun kita ikut mempublikasikan semangat 17 Agustus. Tapi kami justru tak dihargai. Ini bentuk ketidakpedulian pemerintah kepada jurnalis,” katanya.

Ia berharap, ke depan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur lebih peduli terhadap wartawan, tidak hanya saat perayaan hari besar, tetapi juga dalam mendukung tugas jurnalistik yang menjadi bagian penting dari pembangunan daerah.(*)

\ Get the latest news /

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *